PENGGUNAAN
MEDIA ONLINE UNTUK BISNIS OLEH PEREMPUAN
(Studi
Deskriptif Pengelolaan Informasi untuk Bisnis dengan Media Online oleh
Perempuan pada Komunitas WOSCA)
Abtraksi
Perkembangan teknologi informasi terutama internet telah mengubah
pola berbisnis, yang melahirkan bisnis dengan media online. Hari ini kegiatan
bisnis online mulai banyak permintaan, terutama oleh perempuan. Berbagai alasan
untuk mendorong seorang wanita untuk melakukan bisnis online. Penelitian ini
berusaha untuk menggambarkan wanita yang menjalankan bisnis online di
masyarakat WOSCA. Selain itu, peneliti mencoba untuk menarik bisnis yang
dijalankan responden manajemen informasi menggunakan diagram Lancaster.
Pendekatan yang digunakan adalah tipe deskriptif kuantitatif. Total responden
adalah 55 wanita dalam komunitas WOSCA. Pengambilan sampel dilakukan dengan
purposive sampling, dengan pertimbangan responden sudah memiliki bisnis online
dan telah dioperasikan selama minimal satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa media online yang paling digunakan oleh responden adalah facebook dan
peralatan teknologi yang paling digunakan oleh responden untuk mengakses bisnis
media online adalah BlackBerry. Manfaat utama dari responden bisnis online
merasa mampu untuk bekerja sambil mengurus anak-anak dan keluarga. Informasi
bisnis online mangement diperlukan, mengingat secara tidak langsung mereka
menjual informasi. Jadi kita perlu untuk menggambarkan informasi dari barang
atau jasa secara rinci dan menunjukkan foto item item secara rinci. Pada wanita
yang telah melakukan deskripsi barang informasi / jasa dengan baik memiliki
mendapatkan lebih dari satu juta dolar, sementara wanita yang tidak melakukan
deskripsi barang informasi / jasa dengan baik telah mendapatkan di bawah satu
juta dolar.
Kata
kunci: bisnis online, perempuan, media online, manajemen informasi
PENDAHULUAN
Masyarakat informasi diasoasikan dengan penggunaan internet. Sejak
kemunculan internet hingga saat ini para
pengguna internet selalu bertambah dari waktu ke waktu. Meledaknya jumlah
pengguna internet telah merambah dalam berbagai sektor, salah satunya sektor
ekonomi dan bisnis. Penggunaan internet sebagai sarana bisnis sangat berkembang
cepat di era informasi. Hal ini terlihat dengan maraknya kemunculan berbagai
bisnis online yang menawarkan aneka produk dan jasa yang tak terbatas baik untuk
memenuhi segela kebutuhan seseorang. Peluang memasarkan produk dan jasa melalui
media online untuk kedepannya akan semakin diminati masyarakat. Hasil survei
Payment Solution terhadap negara-negara di seluruh dunia menunjukkan bahwa
Indonesia adalah negara dengan transaksi online paling tinggi se-asia pasifik,
ungkap Iim Fahima Jachja, CEO Virtual Consulting (dalam female.kompas.com,
2012). Disamping itu pada tahun 2010, nilai pembelanjaan online masyarakat
Indonesia saat ini hanya sekitar 0,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)
atau sekitar Rp 2 triliun (230 juta dollar AS). Sehingga masih banyak peluang
bisnis yang dapat diambil keuntungannya dari bisnis online.
Hadirnya fasilitas internet yang semakin terjangkau oleh semua
kalangan menjadi salah satu faktor untuk memulai dan mengembangkan bisnis
secara online. Tidak terkecuali oleh kaum perempuan yang mulai banyak melirik
aktifitas ini. Multiply.com, sebagai salah satu penyedia layanan e-commerce di
Indonesia menyebutkan bahwa jumlah perempuan yang berbisnis online di
Multiply.com lebih tinggi daripada laki-laki. Menurut Daniel Tumiwa, Country
Manager Multiply Indonesia, peluang bisnis online ini banyak diminati
perempuan. Sebanyak 60 persen perempuan tercatat berjualan di Multiply.
Sementara 40 persen sisanya adalah laki-laki. Kebanyakan pelaku jualan online
berasal dari kalangan perempuan muda. Bisnis online dianggap lebih
menguntungkan, dengan penghasilan lebih besar dibandingkan bekerja sebagai
karyawan.
Dalam kegiatan bisnis online, perempuan menjadi subyek utama, baik
dari sisi pembeli maupun penjual. Karena pada dasarnya sifat perempuan yang
cenderung konsumtif dalam membeli barang. Tanpa disadari seorang perempuan
lebih konsumtif dibandingkan dengan pria. Lihat saja berapa banyak benda yang
melekat dan dibutuhkan oleh seorang perempuan saat dia hendak keluar rumah
dibandingkan pria. Benda-benda tersebut melekat ditubuh perempuan mulai dari
ujung kepala sampai ujung kaki. Misalnya: kerudung, baju, tas, aksesoris, make
up, dan sepatu.
Menurut Sumartono (2002) (suaramerdeka.com, 2012), munculnya
perilaku konsumtif disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Adapun
faktor internal yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah
motivasi, harga diri, observasi, proses belajar, kepribadian dan konsep diri.
Sementara faktor eksternal yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu
adalah kebudayaan, kelas sosial, kelompok-kelompok sosial dan referensi serta
keluarga. Faktor eksternal inilah yang kemudian terkonstruksi dalam sebuah identitas
(gaya hidup) yang banyak mempengaruhi perempuan. Perempuan kemudian terjebak
dalam kehidupan konsumtif.
Brennan (2009) memiliki pandangan bahwa beberapa tahun ke depan
memang merupakan era “female economy”. Female economy ditunjukkan dengan
beberapa indikator pembelian produk-produk yang dulunya didominasi oleh pria,
sekarang sudah didominasi oleh perempuan. Bukan hanya itu, dalam dunia makro
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Boston Consulting Group (BCG), masa
pemulihan perekonomian dunia selepas resesi akan didorong oleh pertumbuhan pasar kaum
perempuan urban yang ditaksir akan meningkat sebesar 5 triliun dollar AS dalam
lima tahun ke depan.
Pernyataan diatas sejalan dengan buku “Anxieties/Desires: 90
Insight for Marketing to Youth, Women, Netizen”, Waizly Darwin yang membahas
lebih lanjut buku “New Wave Marketing” karya Hermawan Kertajaya, menyebutkan
bahwa ada tiga komunitas yang perlu digarap serius dalam dunia pemasaran saat
ini, yakni youth, woman, dan netizen. dimana woman berperan sebagai “managing
the market”. Artinya, kaum perempuanlah yang sebenarnya mengelola (me-manage)
pembelian produk dan jasa dipasaran dan mengindikasikan bahwa perempuan
me-manage kebutuhan dan menjadi pengendali
kebutuhan.
Pada
perkembangan pola konsumsi dan gaya hidup. Berkembanganya arus informasi
Sebagai gender yang dianggap berperan penting dalam mendominasi pasar,
perempuan memiliki kekuatan pembelian, kemampuan mempengaruhi orang lain dalam
pemilihan produk, merekomendasikan produk, dan bahkan dapat meningkatkan
pencitraan produk. Potensi dalam diri perempuan inilah yang menjadi daya tarik
dalam bisnis online. Peningkatan pendidikan perempuan di Indonesia secara
langsung ikut memberikan kontribusi melalui media online yang tanpa batas telah
mempengaruhi perempuan untuk harus mengikuti tren yang ada, tanpa
mengesampingkan karakter pribadi masing-masing Jika melihat jumlah penduduk
indonesia 237.641.326 orang, dengan jumlah populasi perempuan sebanyak
118.010.413 orang, hampir sebesar 50 persen dari total populasi penduduk
Indonesia (data BPS tahun 2010). Dan dari total jumlah perempuan tersebut yang
dianggap mewakili dicision maker, yakni perempuan di usia 16-60 tahun maka ada
sekitar 7.8083.952 perempuan Indonesia yang dapat menjadi pasar potensial yang
dalam bisnis online.
Besarnya populasi perempuan di Indonesia menjadikan banyak produsen
dan perusahaan besar untuk menggarap bisnisnya di komunitas perempuan
dibandingkan pria, termasuk dalam bisnis online. Para penjual dan pembeli dalam
bisnis online banyak didominasi oleh perempuan karena mayoritas segmentasi
produk yang di jual dalam bisnis online menyasar pada kaum perempuan seperti
produk industri kreatif kerajinan tangan (hanmade) karena perempuan ingin
selalu mendapatkan barang eklusif, fashion (baju dan aksesoris) untuk memenuhi
tuntutan gaya berbusana serta industri pangan karena perempuan menomorsatukan
kesehatan makanan keluarga.
Banyaknya para pebisnis perempuan online di Indonesia membutuhkan
suatu wadah atau sarana untuk saling berbagi informasi antar mereka dalam
mengelola bisnis online yang dijalankan. Muncul berbagai komunitas yang hadir
untuk mengorganisir mereka sebut saja KOS (Komunitas Online Shop), ReOS
(Recommended Online Shop) serta di Surabaya ada sendiri ada WOSCA (Woman Online
Community Surabaya). WOSCA sendiri merupakan komunitas untuk para perempuan
pemilik Online shop atau Bisnis Online lainnya. Didirikan pada 11 September
2011 oleh Lilies Rolina, pemilik Online Shop Rumah Liena. Berawal dari
kegelisahan akan wadah khusus untuk para pengusaha bisnis online, akhirnya
Lilis membentuk komunitas ini. WOSCA adalah sebuah wadah untuk pemilik Online
Shop yang selalu ingin mengembangkan
diri dan bisnis.
Dalam menjalankan bisnis online setiap member wosca telah memiliki
online shop. Dan mereka menggunakan media online seperti facebook, blog dan
website untuk menjalankan bisnis dalam menampilkan katalog produk atau jasa
yang ditawarkan kepada konsumen. Memasarkan bisnis melalui media online dirasa
cukup efektif dan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan memasarkan
produk atau jasa secara konvensional (tatap muka). Bisnis online memiliki
pilihan metode pemasaran yang beragam. Wirausahawan yang internet savvy kini
semakin lihai dalam menggunakan berbagai jaringan sosial dan forum untuk
mempromosikan bisnisnya secara gratis untuk meraih pembeli (dan bahkan
komunitas yang relevan).
Dari
sisi finansial bisnis online teramat sangat menjanjikan. Chitra pemilik salah
satu toko di Multiply yang bisa diakses melalui http://littleeight.multiply.com
menyebutkan bahwa “Hasil
berjualan
online juga lumayan untuk menabung, tiap bulan, saya bisa dapat sekitar Rp 25
juta.”(dalam female kompas.com, 2011).
Mengingat beragam keuntungan yang ditawarkan dalam bisnis online,
peneliti ingin meneliti tentang bagaimana para perempuan mengelola database
bisnisnya dengan menggunakan diagram Lancaster. Mulai dari pengumpulan
informasi produk dan jasa yang dijual, menyeleksi produk dan jasa, membuat
deskripsi produk berupa foto dan informasi yang detail serta menampilkannya
dalam bentuk katalog online yang dimudah diakses oleh calon konsumen. Dan
orientasi dari menggunakan diagram Lancaster dalam bisnis online ini adalah
untuk mengetahui seberapa besar pendapatan yang diperoleh antara perempuan yang
menjalankan bisnis online yang telah menggunakan pola digaram Lancaster dalam
berbisnis online dengan yang tidak.
Fakta dilapangan peneliti sering menemukan online shop yang dikelola
sering kali membuat deskripsi produk dan jasa yang dijual secara asal-asalan,
tidak mencantukan harga produk, yang mana jika ada konsumen yang ingin membeli
produk tersebut harus menghubungi penjual secara pribadi baik melalui sms,
email, atau inbox di facebook.
Oleh karena itu penelitian ini penting dilakulakan karena melalui
penelitian ini akan dihasilkan gambaran pemanfaat media online untuk kegiatan
bisnis oleh perempuan di komunits WOSCA, serta bagaimana pengelolaan informasi
jualan mereka dengan menggunakan diagram Lancaster, sehingga penggunaan diagram
Lancaster memungkin untuk digunakan dalam semua aspek bidang informasi bukan
hanya pada pengelolaan bahan pustaka di perpustakaan.
Pertanyaan
Peniltian
Berdasarkan
latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka peneliti ingin mengetahui
gambaran penggunaan media online untuk bisnis oleh perempuan dengan menjawab
pertanyaan peneltian berikut:
1. Bagaimana pengelolaan informasi produk
atau jasa dalam bisnis online yang dilakukan oleh perempuan di komunitas WOSCA?
2. Bagaimana pengelolaan informasi produk
atau jasa dalam bisnis online yang dilakukan oleh perempuan di komunitas WOSCA
dalam memperoleh keuntungan?
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode filsafat yang mencakup ontologis,
epistimologi dan aksiologi, dengan mencari sumber di internet dan buku. Dalam
penelitian ini tela ditemukan beberapa hal, dalam survei berbasis internet
digunakan untuk penelitian dengan nonprobability sampling. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling, dengan pertimbangan perempuan yang telah menjalankan bisnis online minimal
selama satu tahun dan telah memperoleh keuntungan dari bisnis online secara
kontinyu. Jumlah populasi sebanyak 165 perempuan anggota komunitas WOSCA
Surabaya. Sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 55 orang responden. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, observasi, data sekunder
dan studi pustaka.
A.
Analisis
Data
Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah disebutkan maka
peneliti melakukan penelitiaan untuk mengkaji dan memahami penggunaan media online
untuk bisnis di kalangan perempuan komunitas wosca dengan indikator masyrakat
informasi menurut Machlup. Pengelolaan Informasi Bisnis Online oleh Perempuan
di Komunitas WOSCA Kegiatan bisnis online merupakan bagian dari masyarakat
informasi. Manuel Castells dalam bukunya yang berjudul Information Age:
Economy, Society and Culture menyebutkan akan kemunculan sebuah ekonomi,
masyarakat dan kultur baru yang ditinjau dari aspek revolusi teknologi
informasi, seperti komputer, internet dan lain sebaginya (Ritzer & Goodman,
2008) dalam Sugihartati (2010: 13).
Kelahiran revolusi teknlogi informasi ini yang disebut oleh Manuel
Castells sebagai masyarakat informasi, yang mana sumber utama produktivitas
masyarakat dengan mengoptimalkan kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi
berbasis pengetahuan dan informasi. Semuanya sangat bergantung pada
perkembangan teknologi baru yang mampu mengembangkan logika jaringan di era
ekonomi global yang kemudian disebut dengan ekonomi informasi (Sugihartati,
2010: 14).
Ekonomi informasi yang bersifat global, serta adanya dukungan
jaringan teknologi informasi mampu membuat seorang pebisnis melakukan transaksi
bisnis dengan patner-nya dimanapun dia berada tanpa dibatasi oleh ruang dan
waktu. Semua transaksi bisnis dapat dilakukan melalui internet dan handphone.
Kegiatan bisnis yang dilakukan melalui internet di era ekonomi informasi inilah
yang kemudian disebut dengan bisnis online. Berbagai keuntungan yang ditawarkan
dalam bisnis online banyak diminati oleh kaum perempuan, karena mereka mampu
bekerja dari rumah tanpa meninggalkan perannya di sektor domestik.
Pengelolaan informasi yang baik dalam bisnis online penting untuk
dilakukan. Karena prinsip utama dalam bisnis online adalah menjual informasi
jasa atau barang. Dengan melakukan pengelolaan informasi bisnis online yang
baik dapat memudahkan calon konsumen untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
serta sebagai bahan pertimbangan untuk mememutuskan barang yang hendek dibeli
konsumen.
Gambaran hasil penelitian mengenai pengelolaan informasi bisnis
online di komunitas WOSCA peneliti jabarkan berdasarkan langkah-langkah dalam
diagram F.W. Lancaster yang telah peneliti modifikasi, yang semuala diagram
tersebut digunakan untuk proses pengadaan sebuah bahan pustaka dilembaga
informasi.
PEMBAHASAN
A.
Populasi
Pebisnis Online
Maraknya bisnis berbasis jasa informasi pada saat ini tidak
terlepas dari peran masyarakat informasi, kerena mereka dituntut untuk mampu
bertahan hidup dengan informasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa masyarakat yang hidup di era informasi mulai mencoba
untuk mengkomersialkan informasi dan keahlian individu yang mereka
miliki melalui media cetak ataupun media elektronik. Di internet, mulai banyak
bermunculan orang yang menjual jasa informasi dan teknologi, mulai dari jasa
desain grafis (website, logo, udangangan, template, dll), jasa terjemah bahasa
asing, jasa membuat software (software developer), jasa mencarikan informasi
(information broker), jasa menulis artikel (content writer), dan beragam jasa
informasi lainnya yang akan selalu bermunculan sesuai dengan tuntutan kebutuhan
informasi masyarakat.
Selain menawarkan jasa, banyak orang murni yang menjual informasi
dengan topik tertentu yang dikemas dalam bentuk digital (e-book), salah
satunya, e-book mengenai cara cepat menaikkan nilai toefl yang dapat diakses
melalui www.carajawab.com dan e-book mengenai informasi cara berinvestasi emas
yang dapat diakses melalui www.kebunemas.com.Dari hasil penelitian yang
dilakukan peneliti pada perempuan di komunitas WOSCA mengenai jasa teknologi
informasi yang ditawarkan dalam bisnis online sebanyak 3.6% responden memilih
jasa desain grafis (website, logo, undangan, template, dll), sisanya sebanyak
96.4% responden memilih untuk menjual barang (non jasa) secara online. Alasan
kedua responden memilih bisnis online berupa jasa karena sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki, karena responden merupakan lulusan jurusan teknologi
informasi. Sedangkan responden yang lainnya menjawab karena tidak memerlukan
modal yang besar, berbeda jika berjualan barang, yang mengharuskan untuk
menyediakan barang.
Sedangkan barang yang paling banyak dijual oleh responden
dikomunitas WOSCA adalah produk fashion
seperti baju, aksesories, sepatu, tas, dan sebagainya (45,5%). Fashion sebagai
barang yang identik dengan perempuan, menjadikan banyak pebisnis online
menggarap pasar yang dominasi oleh perempuan. Alasan ini diungkapkan oleh
Darwin dalam bukunya yang membahas buku “New Wave Marketing” karya Hermawan
Kertajaya, menyebutkan bahwa ada tiga komunitas yang perlu digarap serius dalam
dunia pemasaran saat ini, yakni youth, woman, dan netizen. dimana woman
berperan sebagai “managing the market”. Artinya, kaum perempuan lah yang
sebenarnya mengelola (me-manage) pembelian produk dan jasa dipasaran dan
mengindikasikan bahwa perempuan me-manage kebutuhan dan menjadi pengendali
kebutuhan. (Darwin, 2011:2)
Perempuan dianggap berperan penting dalam mendominasi pasar,
perempuan memiliki kekuatan pembelian, kemampuan mempengaruhi orang lain dalam
pemilihan produk, merekomendasikan produk, dan bahkan dapat meningkatkan
pencitraan produk. Potensi dalam diri perempuan inilah yang menjadi daya tarik
dalam bisnis online (Darwin, 2011:11), sehingga banyak para pebisnis online
yang mengkhusukan menjual barang untuk kebutuhan perempuan.
Responden yang menjual barang secara online mereka biasa memperoleh
dari pusat grosir yang dijual kembali secara online (36.4%) atau membuat
sendiri barang jualan mereka (17%), dengan menjual produk kerajinan tangan atau
membuat caked dan kue berdasarkan pesanan online, atau langsung mengambil
barang dari produsen (14%)
B.
Katalog
Online
Proses terakhir dalam pengelolaan informasi bisnis online adalah
menampilkan atau menyajikan barang dalam sebuah media online melalui internet.
Internet sebagai media elektronik
memiliki peran vital dalam kegiatan bisnis online. Karena bisnis online sendiri
tidak akan lahir tanpa adanya internet, disamping itu, kehadiran Web 2.0
seperti website, blog, jejaring sosial, youtube dan lainnya sebagai media
online sangat membantu responden dalam
menjalankan bisnis dengan media online. Hasil lain menyebutkan bahwa
responden dominan memilih facebook sebagai media online yang digunakan untuk
sarana bisnis, yakni sebanyak 39 responden (70.9%), dengan alasan mereka
menggunakan facebook untuk bisnis online karena gratis (14.5%), album foto
facebook dapat dijadikan katalog online (27.3%) serta komunitas facebook yang
besar (27.3)
Pada januari 2010, Indonesia menjadi pengguna facebook nomor empat
terbanyak didunia. Namun, pada oktober pada tahun yang sama, Indonesia naik
tingkat menjadi pengguna facebook
nomor tiga terbanyak
didunia. Amerika Serikat,
negeri asal facebook
menduduki peringkat pertama dan Inggris peringkat kedua. Dan yang mengesankan
lagi, 100 persen netizen1 Indonesia menggunakan akun facebook mereka secara
aktif. Apalagi, dibandingkan dengan Amerika yang hanya 68 persen. (Darwin,
2011:228). Disamping itu dari hasil penelitian
mengenai alasan responden menggunakan media online dapat diketahui bahwa
sebanyak 15 responden memilih media online facebook sebagai saran untuk
berbisnis karena album foto facebook dapat dijadikan sebagai katalog online.
Di era Web 2.0 atau yag lebih dikenal dengan social media seperti
Facebook, Slideshare, Youtube, Technorati, Flickr, Digg, Twitter memunculkan
aturan-aturan baru dalam dunia marketing terutama marketing online. Dan
lahirlah istilah SMO (Social Media Optimization). Tujuan utama dari SMO (Social
Media Optimization) adalah membuka peluang yang seluas- luasnya bagi banyak
orang untuk terhubung dengan informasi mengenai produk, brand, atau perusahaan.
Dan setiap situs social media memiliki cara yangg berbeda untuk melakukannya,
di Facebook sendiri SMO dilakukan dengan cara memperbanyak penggemar di fan
page (Lasmadiarta, 2010).
Contoh kasus, jika seseorang mencari suatu informasi tentang baju
korea, dia akan mencari terlebih dahulu di google, masuk sebuah blog atau
website dan jika online shop tersebut memasang badge2 facebook page, maka pengunjung
dapat langsung me-LIKE fan page online shop, dengan harapan suatu saat jika dia
tidak langsung membeli baju korea online tersebut, dia akan menyimpan informasi
penjual baju korea, serta menyarankan beberapa temannya di Facebook sesama
pecinta baju korea untuk me-LIKE fan page online shop tersebut. Pola inilah
yang disebut dengan SMO, marketing baru di era Web 2.0 yang tidak hanya
menghubungkan antara informasi dan manusia. Namun, menghubungkan antara manusia
dengan informasi dan dengan manusia yang lainnya (Lasmadiarta, 2010).
Penggunaan katalog dengan media online tidak bisa diakses begitu
saja, itu semua memerlukan peralatan teknologi informasi untuk mengaksesnya,
seperti laptop, handphone dan blackberry. Semua gadget tersebut saat membantu
kinerja para pebisnis online. Ditambah lagi harga gadget yang semakin hari,
semakin terjangkau, menjadikannya bukan sebagai barang mewah lagi.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai peralatan TIK yang paling
sering digunakan oleh perempuan di komunitas WOSCA sebanyak 52.7% responden
menjawab smartphone BlackBerry.
Kehadiran awal BlackBerry di Indonesia menjadi fenomena tersendiri, diawal
kemunculannya BlackBerry dianggap sebagai barang mewah. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, harga BlackBerry
mulai menurun, dan dapat dijangkau oleh semua kalangan.
Disamping itu, kehadiran situs jejaring sosial facebook yang
bersamaan dengan booming BlackBerry di Indonesia membuat BlackBerry tidak
melepas kesempatan ini. BlackBerry bekerjasma dengan operator seluler Indonesia
meluncurkan “Facebook For BlackBerry” yang semakin menggaet konsumen BlackBerry
di Indonesia. Hal ini sangat menguntungkan bagi para pebisnis di Indonesia yang
telah menggunakan media facebook untuk sarana bisnis. Mereka dapat memantau
penjualan dengan mengecek facebook yang dijadikan sebagai katalog online
kapanpun dan dimanapun mereka mau. Disamping jika ada teman atau calon konsumen
yang ingin membeli atau sekedar bertanya
mengenai barang atau jasa yang dijual, akan selalu muncul notifikasi, sehingga
pengguna BlackBerry dapat segera membalas pertanyaan mereka dengan cepat.
Menurut Juju dan Sulianta (2010:155) beberapa alasan mengapa orang
indonesia menggemari BlackBerry antara lain: (1) Gaya hidup (life style),
masyarakat Indonesia terkadang sangat gampang sekali mengikuti trend yang
berkembang, termasuk dalam kepemilikan BlackBerry. terkadang ada beberapa orang
yang memiliki BlackBerry hanya sekedar ikut-ikutan saja, biar terlihat lebih
keren, tanpa memikirkan apa saja sebenarnya manfaat yang diperoleh menggunakan
BlackBerry: (2) Layanan internet, jika sudah memiliki BlackBerry maka akan
merasakan berbagai kemudahan dibandingkan handphone lain, diantaranya dalam hal
akses internet. Layanan BlackBerry dalam hal akses internet sering kali disebut
dengan BlackBerry Internet Service (BIS). Sekali seseorang mengatifkan BIS maka
layanan internet akan secara otomatis dijalankan, jadi tidak perlu untuk
setting ulang internet; (3) Push Mail, salah satu kelebihan dari BlackBerry
adalah fasilitas Push Mail (Push e-mail)3; (4) PIN BlackBerry perbedaan
BlackBerry dengan handphone lainnya terletak pada PIN BlackBerry setiap BlackBerry miliki PIN unik. PIN
tersebut tentu saja akan aman jika tidak ada yg cloning sebuah PIN. Dengan
adanya PIN, pengguna BlackBerry dapat menfaatkan fitur BlackBerryMessager.
Fitur BBM inilah yang paling banyak digunakan oleh masyarakat
indonesia. Terutama dalam berbisnis online. Pada hasil penelitian mengenai
alasan menggunakan peralatan TIK untuk mengakses bisnis dengan media online
memilih fasilitas BBM dengan konsumen sebanyak 18 responden (32.7%). Karena
selain mereka menggunakan facebook untuk berjualan, mereka menggunakan fitur
BlackBerry group layaknya facebook group untuk berjualan melalui BlackBerry.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa media online
berfungsi sebagai katalog dalam bisnis oline. Katalog online bisa berupa
website toko online yang dapat menampilkan keseluruhan informasi barang yang
dijual sekaligus dapat menerima order lewat fitur shopping cart. Sedangkan katalog
online bisa berupa blog atau facebook yang beralihfungsi layaknya sebagai
katalog, yang mana hanya mampu menampilkan foto dan deskripsi informasi barang
tanpa fitur shopping cart, dan untuk membeli barang konsumen diharuskan untuk
menghubungi penjual secara langsung melalui email, sms, calling, atau BBM-an
dengan penjual.
Suatu toko atau katalog online berfungsi sebagai tempat untuk
memajang produk dan layanan, memberikan penjelasan tentang bisnis, serta
melayani pembelian, bahkan ada sebagian toko atau katalog online memberikan
fasilitas searching bagi pengguna untuk proses retrivel (penemuan kembali)
informasi barang. Sehingga dengan adanya informasi yang lengkap didalam toko
atau katalog online, diharapkan calon konsumen dapat memperoleh penjelasan yang
jelas dan memudahkan mereka untuk membeli barang atau jasa.
Pengelolaan informasi produk atau jasa dalam bisnis online dalam
memperoleh keuntungan. Bagian sebelumnya
telah dijelaskan mengenai pentingnya suatu pengelolaan informasi bisnis dengan
media online. Mulai dari proses population of document, selection and
acquisition, conceptual anda analysis, serta online catalogue. Pada bagian ini
peneliti mencoba untuk membuat tabulasi silang antara responden yang telah dan
belum baik mendeskripsikan informasi barang/ jasa dengan jumlah penghasilan
yang diperoleh responden.
Dari dari penelitian ini terbukti bahwa pengelolaan informasi
bisnis online sangat diperlukan agar dapat meningkatkan penjualan barang
sehingga berimbas pada banyaknya penghasilan dari bisnis online yang diperoleh.
Hal menarik lain yang dapat digali dari hasil cross table diatas ada seorang
responden yang belum baik dalam mendeskripsikan informasi barang ternyata
memiliki penghasilan diatas Rp.9.000.000. Ketika peneliti melihat jawaban responden
mengenai keunggulan yang ditawarkan oleh si reponden, tenyata reponden mampu
menjalin hubungan yang baik antara kustomer dan reseller. Sehingga ini bisa
menjadi alasan walaupun responden belum baik dalam mendeskripsikan informasi
tetapi dia masih mendapatkan penghasilan yang cukup besar.
Pada hasil temua mengenai keunggulan bisnis dengan media online
responden dibandingkan yang lain ternyata sebanyak 18 responden menjawab
menjalin hubungan baik dengan kustomer dan reseller. Faktor-faktor dari jawaban
inilah yang bisa mempengaruhi jumlah penghasilan setiap responden
berbebeda-beda walaupun mereka telah mendeskripsikan informasi dengan baik.
Dari hasil cross table diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
informasi dalam bisnis online sangat diperlukan karena hal tersebut dapat
mempengaruhi jumlah penghasilan yang didapat. Dengan membuat deskrispi
informasi barang atau jasa secara jelas dan akurat akan mendatangkan banyak
keuntungan yang diperoleh, seperti keuntungan finansial yang semakin meningkat serta
keuntungan bahwa bisnis online yang dijalankan dapat dipercaya karena mampu
memberikan informasi barang atau jasa secara jujur tanpa berniat melakukan
penipuan. Dengan menjalankan bisnis online secara jujur akan mendatangkan
promosi secara tidak langsung dari pembeli yang akan merekomendasikannya kepada
orang terdekat mereka.
Hal tersebut diperkuat dengan hasil temuan mengenai alasan
responden mendeskripskan informasi barang dan jasa adalah untuk memberikan
informasi yang jelas dengan presentase 65.5%, serta agar konsumen semakin
percaya dengan produk yang dijual online, dengan presentase 30.9%. Karena
berbisnis melalui media online adalah bisnis yang dibangun berdasarkan
kepercayaan antar pembeli dan penjual. Sekali saja seorang penjual online melakukan penipuan, maka dipastikan penjual
tersebut tidak akan dipercaya selamanya, karena tindak penipuan online dapat
mudah disebarluaskan melalui blog, forum online ataupun lewat jejaring sosial.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti
mengenai pengelolaan informasi bisnis
dengan media online yang dilakukan oleh perempuan pada komunitas WOSCA yang
khusus berdomisili di Surabaya yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan
bahwa pendeskripsian informasi barang atau jasa dalam bisnis online sangat
diperlukan karena secara tidak langsung kegiatan bisnis online adalah menjual
informasi, jadi hendakanya setiap pebisnis online mampu memberikan informasi
yang sejelas-jelasnya. Sebagian besar responden dari 55 responden di komunitas
WOSCA telah mendeskripsikan informasi barang atau jasa yang dijual dengan baik
yakni sebanyak 46 responden. Sedangkan sisanya sebanyak 9 orang menjawab belum
mendeskripsikan informasi barang ataujasa dengan baik Responden yang telah
mendeskripsikan informasi barang atau jasa yang dijual dengan baik, yakni
dengan memberikan informasi yang jelas serta menampilkan foto di setiap barang
atau jasa lebih banyak memperoleh penghasilan daripada yang belum
mendeskripsikan informasi jualan nya dengan baik.
Responden yang telah melakukan pengelolaan informasi barang atau
jasa yang dijual dengan baik, yakni dengan memberikan informasi yang jelas
serta menampilkan foto di setiap barang atau jasa lebih banyak memperoleh
penghasilan daripada yang belum mendeskripsikan informasi jualannya dengan
baik. Selain keuntungan memperoleh penghasilan yang lebih tinggi, keuntungan
yang diperoleh dengan melakukan pengelolaan informasi yang baik adalah mampu
membangun kepercayaan bisnis online dimata konsumen untuk berbelanja karena
memberikan informasi yang jelas dan akurat.
Media online yang paling banyak digunakan sebagai katalog bisnis
online oleh responden di komunitas WOSCA adalah facebook, mengingat jumlah
pengguna facebook yang banyak sehingga peluang ini tidak bisa dilepasa begitu
saja dalam menjaring calon
konsumen. Disamping itu facebook
bersifat gratis serta album foto facebook dapat beralihfungsi menjadi sebuah
katalog online.
Sedangkan peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang paling
banyak digunakan oleh responden di komunitas WOSCA untuk mengakses katalog
bisnis melalui media online adalah blackberry. Kemudahan setting internet pada
BlackBerry dibanding handphone yang lain serta fitur BBM (BlackBerry Messager)
antar pengguna BlackBerry, menjadi alasan tersendiri agar banyak orang
menggunakan BlackBerry.
DAFTAR
PUSTAKA
Darwin, Waizly. 2011. Anxieties/Desires: 90 Insights fow Marketing
to Youth, Women, Netizen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Data Strategis BPS 2010 - Badan Pusat Statistik. (2012). Tesedia
pada www.bps.go.id/65tahun/data_strategis_2012.pdf. diakses pada 15 September
2012.
Irfan. (2011). Posisi Wanita Pada Proses Pengambilan Keputusan
Dalam Dunia.
Marketing. Tersedia pada http://the-marketeers.com/archives/posisi-
wanita-pada-proses- pengambilan-keputusan-dalam-dunia-marketing.html diakses
pada 10 September 2012.
Juju, Dominikus dan Sulianta, Feri. 2010. Branding Promotion with
Social Network. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tag :
Jurnal,
publikasi ilmiah
3 Komentar untuk "PENGGUNAAN MEDIA ONLINE UNTUK BISNIS OLEH PEREMPUAN"
Sangat informatif seklai. Butuh pinjaman untuk modal usaha, coba cek juga Produk Finansial Terbaik untuk Bisnis Anda
Apakah Anda tertarik dengan pinjaman? Di RIKA ANDERSON LOAN COMPANY, kami menawarkan semua jenis bantuan keuangan kepada semua individu "pinjaman pribadi, pinjaman investasi, pinjaman rumah dan perusahaan pinjaman di seluruh dunia, suku bunga kami adalah 2% per tahun. Kami juga memberikan saran dan bantuan keuangan kepada kami klien dan pelamar Jika Anda memiliki proyek yang baik atau ingin memulai bisnis dan membutuhkan pinjaman untuk segera membiayainya, kami dapat mendiskusikannya, menandatangani kontrak, dan kemudian mendanai proyek atau bisnis Anda untuk Anda bersama dengan Bank Dunia dan Industri Bank.
Kategori Bisnis
Bisnis Merchandising.
Bisnis manufaktur
Bisnis Hibrid.
Kepemilikan tunggal
Kemitraan.
Perusahaan.
Perseroan terbatas.
pinjaman pribadi.
pinjaman investasi.
Pinjaman Pinjaman.
Kredit kepemilikan rumah.
PERUSAHAAN PINJAMAN
Website: rikaandersonloancompany.webs.com
Email: rikaandersonloancompany@gmail.com
Customer Service Help Line Calls: +1 (518) 360-2491
Customer Service Whatsapp: +15183602491
CEO Tel.: +1(914)705-7484
Facebook: Rika Anderson Elfrida
Instagram: Rikaandersonloancompany.alfred
Twitter: #Rikaanderson
Kantor Pusat: 228 Park Ave S, New York, NY 10003-1502, AS
Pajak / CAC /: 1095/0730/2028
Mahkamah Agung Kabupaten New York, NY9016 34001